aditya dimas verdiangga
Senin, 09 November 2015
Senyuman yang di harapkan
Kakak Tua
Di sela-sela mencari ilmu kau ajari adikmu ilmu
Disela kesibukanmu kau sempatkan menyapaku
Diantara sedih dan senang kamu engkau dapat menjamu dengan senyumu
Karena bibirmu yang lembut menjadi jalan menuju pendengaran telingaku
Krena Tulang takkan meninggalkan daging yang diikat dengan urat di lumuri darah
Ditutup dengan kulit di tumbuhi berbagai bulu
Kesopanan dan lemah lembut memeblah langit
Langit keilmuan dan langit kesadaran jantung para pemilik kehidupan
Hanya tekatmu yang tegas yang menyambut cahaya pagi yang masih saya ingat
Diselesaikan nya semua tugasmu dan diselesaikan semua urusanmu
Garuda baru mengibaskan sayapnya berusaha terbang tinggi menyambut bumi pertiwi
Di sela-sela mencari ilmu kau ajari adikmu ilmu
Disela kesibukanmu kau sempatkan menyapaku
Diantara sedih dan senang kamu engkau dapat menjamu dengan senyumu
Karena bibirmu yang lembut menjadi jalan menuju pendengaran telingaku
Krena Tulang takkan meninggalkan daging yang diikat dengan urat di lumuri darah
Ditutup dengan kulit di tumbuhi berbagai bulu
Kesopanan dan lemah lembut memeblah langit
Langit keilmuan dan langit kesadaran jantung para pemilik kehidupan
Hanya tekatmu yang tegas yang menyambut cahaya pagi yang masih saya ingat
Diselesaikan nya semua tugasmu dan diselesaikan semua urusanmu
Garuda baru mengibaskan sayapnya berusaha terbang tinggi menyambut bumi pertiwi
Langganan:
Postingan (Atom)